
Dalam pertandingan di Hall A Basket, Senayan, Senin (2/4/2012), laga sama kuat berlangsung di kuarter pertama. Richardo Uneputty yang terkenal memiliki kecepatan tinggi dalam membawa bola berhasil beberapa kali mengecoh para pemain Bimasakti.
Namun demikian, posisi rekan-rekan Uneputty tidak begitu baik untuk mencetak angka. Uneputty meraih dua angka dan satu assist untuk menyamakan kedudukan dengan Bimasakti 11-11.
Pola permainan BSC yang sangat mengandalkan kecepatan point guard mereka mulai terbaca oleh Bimasakti. Laju bola-bola menuju pemain BSC terbaca mudah setelah Uneputty kehabisan langkah dan harus melakukan passing.
Tangguh saat bertahan, Bimasakti mulai mendominasi ketika menyerang. Yanuar yang hanya mencetak dua angka di kuarter pertama mulai memperlihatkan dominasinya. Duo bigman BSC, Rendra Rudini dan Gabriel Sitaniapesy tidak berhasil menghadang agresi Yanuar. Yanuar menambah delapan angka bagi timnya pada total 23 poin di kuarter kedua.
Mampu meminimalisasi kesalahan turn over, BSC terbentur akurasi. Tim asuhan Coach Bintoro ini hanya berhasil mencetak tiga angka di kuarter kedua dan enam angka di kuarter ketiga. Bimasakti sendiri mampu memenangkan permainan cepat dan adu kuat di bawah ring. Bimasakti unggul 29 angka di akhir kuarter ketiga, 49-20.
Dengan total jumlah tembakan mencapai 68 kali, BSC justru kalah dari Bimasakti yang hanya mempunyai 58 peluang. Akurasi tembakan menjadi kunci kemenangan Bimasakti, selain tentu saja koordinasi permainan yang lebih baik. Yanuar kembali menjadi pencetak angka terbanyak bagi Bimasakti dengan 17 poin. Bigman BSC, Gabriel mencetak enam angka, terbanyak bagi timnya.